kita berdua hanya berpegangan tanganSeandainya kita bisa mengalami jatuh cinta yang seperti ini…mungkin hidup akan terasa indah sekali ya
tak perlu berpelukan
kita berdua hanya saling bercerita
tak perlu memuji
kita berdua tak pernah ucapkan maaf
tapi saling mengerti
kita berdua tak hanya menjalin cinta
tetapi menghidupi
ketika rindu menggebu-gebu kita menunggu
jatuh cinta itu biasa saja
saat cemburu kau membelaiku cepat berlalu
jatuh cinta itu biasa saja
jika jatuh cinta itu buta
berdua kita akan tersesat
saling mencari di dalam gelap
kedua mata kita gelap lalu hati kita gelap
kita jatuh cinta itu biasa saja
(Jatuh Cinta Itu Biasa Saja – Efek Rumah Kaca)
Cinta yang sederhana, yang polos, yang tanpa nafsu atau emosi…
Cinta yang jujur dan apa adanya…tanpa saling menuntut, tanpa saling menekan, ataupun saling menyakiti
Soal jatuh cinta, sering bgt jadi pertanyaan buat gue…mungkin karena gue adalah manusia yang cenderung takut untuk jatuh cinta atau cenderung lari dari kenyataan ketika gue ternyata mencintai seseorang
Gue sebenernya adalah orang yang berusaha jujur soal perasaan gue…tapi tetep aja rasa takut itu ada dan bikin gue lari semakin kencang (gue pernah nuils soal ini, baca di sini)
Soal jatuh cinta…sering bgt jadi topik obrolan antara gue dan dua orang temen deket gue
Beberapa waktu yg lalu Dika nulis di comment friendster untuk menjawab pesan gue soal ini, dia bilang...
“Love is such an excuse to get hurt, or to hurt”Di waktu lain Ray bilang ke gue...
“Cinta itu bisa jadi bumerang…dia bisa membawa kita melayang ke langit tertinggi, tapi juga bisa menjatuhkan kita hingga jurang yang terdalam”
Apa rasa takut itu selalu muncul karena adanya rasa bahwa kita takut merasa sakit?
Atau malah ketika kita sudah terlanjur mencintai seseorang, ketakutan kita akan rasa sakit membuat kita justru menuntut, menekan dan akhirnya malah menyakiti?
Mr. Brandon Boyd pernah bilang…
“OkNow the monster is awakeIt won't rest until there's nothing leftMaybe ever and anonI forget about the painSomeone bending light comes alongAnd flowers lean towards the sunSome people fall in love and touch the skySome people fall in love and find quicksandI hover somewhere in betweenI swear I can't make up my mind” (Quicksand – Incubus)
“Love is not a fateWith covered eyesI'm wandering in that placeSometimes when I'm alone I wonderIs it a spell that I am underKeeping me from seeing the real thing…Love hurtsSometimes it's a good hurtAnd it feels like I'm aliveLove singsWhen it transcends to memoriesHave a heart and try me'Cause without love I won't survive “ (Love Hurts – Incubus)
Ketika Mr. Boyd bilang bahwa rasa sakit yang ditimbulkan justru membuat kita makin bisa merasakan rasa cinta itu dan akhirnya membuat kita merasa ‘hidup’. Dan cinta tanpa belas kasihan akan menjadikan semua orang korban…dan kita gak bisa memilih kapan atau kepada siapa kita akan jatuh cinta pada akhirnya. Jadi ya akhirnya kita gak akan bisa lari…
Mungkin ini juga yang dimaksud Dika...ketika gue mengharapkan cinta yang sederhana, dia malah menjawab, “ka3…kurang ‘berwarna’lah”
Ada kutipan lain....yang membuat gue makin memuja dan mendambakan cinta yang sederhana tapi tampak begitu sempurna…
“Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
Dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu…”(Sapardi D. Darmono)
Oke…gue akuin
Kata2 Dika dan Mr. Boyd mungkin emang bener…cinta itu mestinya berwarna, dan segala ‘rasa’ yang timbul cuma warna2 indah lain yang menghiasi dunia dan hidup kita…ya gak?
Toh…jika bukan karena segala rasa sakit dan rasa cinta yang gue alamin selama ini, mungkin hidup gue akan terasa sangat hambar, sangat biasa, sangat gak ‘berwarna'…dan justru akan membuat gue merasa iri ke semua orang yang bisa menangis hanya karena merasakan cinta
Dan jika bukan karena gue mengalami semua itu…saat ini gue gak akan begitu mendambakan cinta yang begitu sederhana dan suci dengan hanya merasakan jantung gue berdebar ketika bersama ‘orang itu’
Gue memang mendambakan cinta sejati yang membuat gue sanggup untuk bilang…
”cukup, gue akan istirahat di sini”Gue mendambakan cinta yang bisa membuat gue merasa nyaman dan bernafas dengan tenang, tanpa ada rasa takut bahwa masa lalu gue atau ‘dia’ akan menciptakan segala emosi yang mengganggu segala ‘rasa’ yang ada…
Kemaren ketika menonton tv dan tanpa sengaja akhirnya melihat sebuah wawancara dengan seorang artis (gak usah sebut nama ya, yang rajin nonton infotainment jg pasti tahu lah)…ada beberapa perkataan beliau yang membuat gue merinding dan membuat gue semakin tahu apa cinta sejati itu…
Waktu itu dia bilang...
“Kita mencintai seseorang itu bukan karena kelebihannya, tapi karena kekurangannya…justru ketika kita semakin mengenal kekurangan orang itu, maka kita akan semakin mencintai dia. Segala masa lalu orang itu jangan dijadikan hambatan…apapun yang terjadi di masa lalu kan gak bisa kita ulang lagi dan kita perbaiki, jadi yang bisa kita lakukan sekarang adalah menjalani masa sekarang dan masa depan…kita berusaha menjalani masa depan kita bersama orang itu”
Ini cinta sejati gue…yang sederhana, jujur, dimana kita mampu menerima orang itu apa adanya…dan orang itu mampu menerima gue seutuhnya
Seperti gue pernah berjanji di depan Ray…apabila suatu saat nanti gue menemukan orang yang mampu mencintai gue dan masa lalu gue sekaligus…yang mampu menerima segala kekurangan dan kelebihan gue dengan seimbang, maka gue akan mencintai orang itu dengan sepenuh hati
Cinta sejati gue…yang bisa buat gue bilang....
“jatuh cinta itu biasa saja…tapi juga segalanya”