...bahagia itu apa ?
Sebuah kalimat pertanyaan yang seringkali menjadi topik utama obrolan gue dan teman2 dekat gue. Ketika cobaan hidup begitu beragam, ketika tempaan atas pikiran dan hati begitu membebani dan akhirnya mendorong otak dan jiwa untuk terkadang lebih sering menghela nafas pada tiap sudut hal dan peristiwa hidup....
Sebuah kalimat pertanyaan yang biasa nya ketika dilontarkan di antara kami atas satu sama lain seringkali memancing dan mengundang berbagai jawaban yang selalu saja berbeda-beda, atau bahkan justru menghasilkan pertanyaan2 baru dan percakapan yang unik dan selalu saja menjadi ciri khas orang2 idealis seperti gue dan teman2 yang selalu menjadi telinga dan otak kiri gue...
"Jika senang itu vodka, maka bahagia itu apa?" (Dika)
"Bahagia itu seperti gulali, terasa begitu manis, begitu lembut tapi bisa hilang dalam sekejap dalam keluman lidah dan mengundang rasa gatal dan sakit di tenggorokan di esok hari nya" (Dee)
"Bahagia itu ilusi sesaat yang menerbangkan kita setinggi langit dan menghempaskan kita dengan kencang seperti orang membuang ludah" (Ray)
"Bahagia itu datang dan pergi..." (Tieh)
"Bahagia itu seimbang dan juga paralel dengan rasa sakit" (Seth)
"Kenapa manusia selalu mencari kebahagiaan?" (Mey)
"Kebahagiaan itu awal dan juga akhir....bahagia adalah rasa sakit itu sendiri" (Aryo)
Apa itu bahagia....?Dan kenapa kita selalu mengejar kebahagiaan ketika bahagia itu menakutkan? Elizabeth Gillbert bilang, bahwa terkadang kita mencari sesuatu yang sebenarnya sudah kita miliki....I am here, I am happy...still we crave for more?
Bahagia itu seharusnya adalah saat kita berhenti menangis....ketika tiap tetes air mata muncul akibat torehan luka yang ada di dalam hati...
Bahagia itu ga bisa di jabarkan lewat definisi perkataan, biasanya muncul disaat kita ga tau itu apa. Seperti kata Elizabeth Gillbert, kita sudah memilikinya, tapi terkadang lupa untuk terus merasakannya.
ReplyDelete