Rindu...Rindu...Rindu
Aahhh…
Aku merindukan sepi
Aku merindukan hati dan jiwaku
Aku merindukan mimpi yang mencekik dan mencekat
Tapi mampu menemaniku di waktu malam
Aku merindukan kegelapan
Aku merindukan kamu
Aku merindukan mereka
Aku merindukan diriku sendiri
Aku merindukan dunia
Aku merindukan rumah
Aku merindukan cinta
Aku merindukan Tuhan
Aku merindukan surga
Meski terbakar panas api neraka sekalipun
Aku masih merindukan surga
Aku merindukan hidup
Aku merindukan kematian
Aku merindukan aku
Aku yang dulu
Aku yang tidak percaya
Aku yang masih mampu bernafas
Bahkan menjelang kematianku sendiri
Aku yang masih mampu melangkah
Di atas ribuan jarum mematikan
Aku merindukan aku
Aku yang dulu
Yang menatap gelap seolah terang
Aku yang menangis tanpa suara
Tapi masih mampu tersenyum bangga
Aku yang mencakar tanah dengan tangan penuh darah
Tapi mampu menari indah di atasnya
Aku merindukan aku
Aku yang dulu
Sebelum aku mengenal kebahagiaan
Dan disakiti olehnya
Aku yang tersakiti
Dan hanya mampu menertawakan sakitku
Aku merindukan aku
Yang kini merindukan kamu
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment
tinggalkan pesan di sini...
tell me everything !!