Malam kembali datang menjemputku.seperti biasa ia tak rela melepasku, membiarkan aku tenggelam dalam gelapnya, tanpa mengijinkan aku menikmati mimpi indah untuk menemani sedihku malam ini
Malam, seperti biasa memberiku hanya kegelapan, menemani walau aku masih merasa sepi.menenggelamkan aku lebih dalam menuju kesepian tiada akhir, yang memberi hati ini rasa yang tak lain merupakan rasa takut bahwa malam akan pergi dan membiarkan sepi ini membawaku pergi
Kenapa malam begitu indah dalam sosoknya yang begitu menakutkan.dan kenapa malam begitu memabukkanku, membiarkan aku tenggelam begitu jauh, hingga ketika aku hendak membuka mataku aku tetap tak mampu menghapus rasa sepi ini, meski aku tak sendiri
Malam, selalu memelukku begitu kuat, begitu ketat hingga aku tak pernah mampu melepaskan diri.kenapa malam begitu mencintaiku? Kenapa ia terus menahanku?
Malam ini sekali lagi aku membiarkan diriku tenggelam dalam sepi, dalam hasrat malam yang begitu dalam dan begitu kuat mengikatku.apakah kini aku mulai mencintai malam?
Malam ini sekali lagi aku menutup mata, berharap mimpi indah akan datang malam ini.tapi bukanlah mimpi indah yang datang, tetapi kenyataan yang terlalu menyakitkan yang membuatku terkadang tak mampu membuka mata di pagi hari
Malam ini sekali lagi menyesatkanku.membiarkan aku terlena dengan kegelapan yang begitu aman.kembali memberikanku rasa sepi, menemaniku dengan kehampaan yang dibawanya dengan penuh hati, untuk memenuhi hatiku sendiri dengan hampa yang membara dan membakar air mata yang terus menetes di pipi ini,membasahi tidak lagi wajah namun hati
Malam ini sekali lagi aku menulis tentang kehampaan hati, tentang rasa kesepian yang membakar tubuh ini perlahan-lahan ketika tengah terbawa mimpi.malam ini sekali lagi aku menulis tentang air mata yang entah kenapa belum juga berhenti mengalir dan belum juga kering
Malam ini sekali lagi aku menulis tentang kesepian.merasakannya begitu kuat tanpa mampu mempertanyakannya baik pada diri sendiri maupun pada orang lain yang menatapku dengan mata yang hampa yang tak mampu mengerti tentang rasa hampa ini
Tapi malam ini aku mencoba menutup mata meski tetap membiarkan telinga ini terbangun, membiarkan musik yang tengah mengalun perlahan tertutupi oleh suara-suara yang terbawa oleh gelap malam yang memasuki kamarku ini
Malam ini seperti malam-malam sebelumnya, membawa masuk suara-suara yang tak asing untuk kembali menemaniku dalam gelap kamar yang minim cahaya ini
Suara-suara yang hampir tiap saat tiap waktu selalu terdengar dari dalam hatiku dan selalu mencoba berbicara padaku melalui pikiranku ini.suara-suara yang menggambarkan soal kesepian, suara tangis dari hati-hati mereka yang juga membiarkan malam membawa pergi mimpi-mimpi indah mereka, suara rintihan dari mereka yang tak mampu menutup mata mereka malam ini tanpa merasakan hati mereka terbakar oleh air mata yang masih terus mengalir
Lalu aku mengerti.atas apa yang dibawa malam untukku malam ini...
Ia membawa mimpiku pergi sekedar membuatku mengerti, bahwa rasa sepi ini tidak hanya ada dalam hati yang merana ini, bahwa ada hati lain yang juga menangis seperti aku, bahwa malam tidak hanya menemaniku tapi juga jiwa yang lain yang membutuhkan teman
Namun malam tidak menjawab pertanyaanku.tentang bagaimana harus menghilangkan rasa sepi yang hampa dan membunuh ini, bagaimana harus menghilangkan rasa rindu yang membakar ini?
Malam, seperti biasanya hanya diam membisu, membiarkan pertanyaan demi pertanyaan kembali muncul, kembali menahan agar mata ini tidak tertutup, kembali membiarkan aku mencoba menjawabnya sendiri hingga pagi datang menjelang
Malam, seperti biasanya pergi dengan meninggalkan senyum, sebagai tanda bahwa ia akan kembali lagi.memberikan dingin yang sama, memberikan pelukan yang lebih erat, memberikan rasa sepi dan hampa yang lebih dalam
Dan aku seperti biasanya akan menanti datangnya malam, untuk merasakan kesepian dan kehampaan yang sama, untuk kembali berharap agar kali ini malam akan memberikan mimpi indah untukku, berharap bahwa malam akan memberikan kecupan hangat untuk tidurku.