2013
Diawali dengan langkah-langkah kecil baru dalam hidup, pekerjaan baru, rumah kontrakan baru, teman-teman baru, bahkan anggota keluarga baru.
Kemudian sedikit demi sedikit Tuhan memberikan ujian-ujianNya.
Pada pertengahan tahun Ibu menjalani operasi pengangkatan tumor payudaranya. Dan berturut-turut keluarga kami kehilangan orang-orang yang berharga.
Dimulai dari Pakde Djarot, paman yang banyak berjasa untuk keluarga kami dan berperan dalam acara pernikahan saya dengan suami di tahun 2012, meninggal menjelang puasa setelah berjuang melawan kanker paru-paru.
Tak lama kami kehilangan Eyang Is, tante dari Ibu yang juga meninggal setelah beberapa lama sakit. Mendekati akhir tahun cobaan semakin berat datang.
Om Ayik, adik kandung Ibu dan bapak kedua saya yang saya panggil dengan sebutan Papi Ayik, harus berjuang menghadapi kanker hati dan berpulang di awal November.
Pada waktu yang sama orangtua saya pun sakit.
Maka saya pun meninggalkan pekerjaan saya dan saya bersama suami kembali ke rumah orangtua saya supaya saya bisa selalu mendampingi Ibu yang setelah kehilangan adiknya langsung mulai dirawat di RS karena serangan tumor ganasnya.
Awal Desember Ibu berpulang ke Rahmatullah dan tepat di penghujung tahun Bapak pun pergi menyusul Ibu.
Masya Allah...
Mungkin rasa sakit di dada dan kehilangan yang luar biasa ini akan butuh waktu yang lama untuk sembuh dari cobaan yang bertubi-tubi datang di tahun ini. Tapi saya benar-benar berharap bahwa tahun mendatang akan lebih "terang" baik untuk keluarga dan diri saya sendiri.
Semoga bisa jadi lebih kuat.
Semoga kami bisa meneruskan cita-cita dan berbagai ajaran hidup Bapak Ibu dan mereka yang telah pergi meninggalkan kami.
Semoga...
Selamat tahun baru 2014.
Bersyukurlah untuk hadirnya orang terkasih yang ada di samping kalian saat ini. Jangan sia-siakan segala momen hidup yang kalian miliki.
Salam,
Dita.
No comments:
Post a Comment
tinggalkan pesan di sini...
tell me everything !!